Puluhan ibu-ibu yang tergabung dalam TP PKK Kecamatan Patrol, Rabu (19/8), meluruk sejumlah lokalisasi di sepanjang jalan raya pantura Patrol. Diantaranya Kedondong Borok, Barjo, Legok dan Kali Anyar. Ibu-ibu tersebut tidak sedang menggerebek suami mereka karena ketahuan nyanggong di lokasi yang ditenggarai menjadi tempat mesum itu. Tapi, mengajak para penghuninya untuk tidak lagi melakukan, menyediakan dan memfasilitasi praktik prostitusi, jual minuman keras (miras) maupun membuka hiburan malam saat bulan Ramadan tiba.

KEDATANGAN kaum ibu yang dikawal oleh beberapa anggota Satpol PP Kecamatan Patrol tersebut, sempat membuat kaget warga yang berada di kawasan lokalisasi. Pasalnya, kunjungan mendadak itu dilakukan mulai tengah hari, ketika para penghuninya sedang beristirahat.
Apalagi, selepas turun dari dua mobil yang mengangkut mereka, ibu-ibu paruh baya yang masih mengenakan pakaian dinas PKK itu langsung merangsek masuk ke sejumlah kafe, diskotek dan warung remang-remang, seolah melakukan pemeriksaan.
Bukan itu saja, kaum ibu itu langsung menempelkan selembar kertas berisi imbauan di setiap tempat yang mereka datangi. Setelah mengetahui tujuan inspeksi mendadak itu, warga justru ikut membantu pemasangan imbauan tersebut.
Keterangan dari sejumlah warga, sudah dua tahun terakhir ini di tempat itu tidak ada lagi aktivitas hiburan malam. “Memang dulu masih ramai pak, tapi sekarang sudah sepi,” kata Ato (55), warga setempat.
Lokalisasi itu tutup dengan sendirinya seiring gencarnya razia maupun operasi yang dilakukan secara intens oleh petugas keamanan. Para pekerja malam yang biasa mangkal di sana, dikabarkan pulang ke kampung asal mereka yang kebanyakan dari luar kecamatan dan kabupaten.
Ketua TP PKK Kecamatan Patrol Hj Ida Djohar Maknun mengatakan, aksi yang dilakukan bertujuan untuk membantu kinerja Satpol PP dalam upaya menjaga kondusifitas wilayah khususnya menjelang Bulan Ramadan.
“Pas kebetulan kami sedang melaksanakan rapat rutin di kantor kecamatan. Sementara Satpol PP sendiri berencana melakukan sosialisasi di sejumlah tempat. Jadi apa salahnya kami ikut berpartisipasi. Toh menjaga kenyamanan selama bulan puasa, adalah tanggungjawab kita bersama,” ujar Ida.
Untuk melihat sejauhmana efektifitas imbauan itu, petugas Satpol PP Kantor Kecamatan Patrol akan kembali melakukan pengecekan serta memonitor seluruh kawasan tersebut selama bulan Ramadan.
Camat Patrol Drs H Djohar Maknun didampingi Kasi Trantib Syamroah menjelaskan, imbauan penutupan kegiatan usaha kafe, diskotek, dan warung remang-remang bukan hanya dihimbau tutup selama puasa, tapi untuk selamanya.
Pihaknya berjanji, setelah lokalisasi ditutup, tidak akan ada lagi praktik prostitusi maupun hiburan malam di sana. Untuk menjaminnya, setiap malam hari petugas Satpol PP berkordinasi dengan pihak keamanan akan terus melakukan pengecekan dilokasi.
Selain terhadap para pengelola hiburan malam, Pemcam Patrol juga mengimbau kepada pemilik rumah makan atau warung nasi untuk menertibkan diri dengan membuka usahanya tidak terlalu mencolok. Demikian pula kepada masyarakat dilarang menjual, membakar dan membunyikan petasan. (kho)

Mantan Bupati Indramayu Periode 1990 Hingga 2000
INDRAMAYU – Mantan Bupati Indramayu periode 1990-2000, Kol (pur) H Ope Mustofa, meninggal dunia dalam usia 62 tahun akibat serangan jantung dan darah tinggi, Senin (3/8) pukul 07.55 di Bandung. Lelaki kelahiran Jakarta, 2 Februari 1947 ini meninggalkan seorang istri, 3 anak dan 5 orang cucu.
Almarhum sempat mendapatkan perawatan di RS Muhammadiyah sejak Minggu (2/8), namun jiwanya tak tertolong. Jenazah telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Senin (3/8) sore dengan upacara militer. Bupati Indramayu H Irianto MS Syafiuddin (Yance), Wabup Drs H Herry Sudjati MM, serta sejumlah pejabat Indramayu ikut hadir guna memberikan penghormatan terakhir.

Almarhum beserta istri sempat bertemu langsung dengan Bupati Irianto dan istrinya, Hj Anna Sophana, saat menghadiri acara hajatan di rumah dinas Camat Karangampel Teguh Budiarso SSos MSi, Agustus 2008 lalu. Saat itu kedua bupati beda generasi ini terlihat akrab ngobrol. Bahkan, almarhum sempat memuji kepemimpinan Bupati Yance. Mereka juga sempat melakukan foto bersama di acara tersebut.
Bupati Yance kepada Radar mengatakan, dirinya secara pribadi maupun atas nama masyarakat Indramayu mengucapkan turut berdukacita dan apresiasi kepada Ope Mustofa. Bagaimanapun, kata Yance, Ope Mustofa pernah menjabat Bupati Indramayu, sehingga sedikit banyak telah menorehkan sejarah bagi perkembangan Kota Mangga.
“Sosok Pak Ope Mustofa harus kita hargai karena pernah memimpin Kabupaten Indramayu. Mari kita doakan semoga semua amal perbuatan beliau diterima Allah Swt,” kata Yance.
Sementara Camat Karangampel Teguh Budiarso SSos MSi yang pernah menjadi ajudan Bupati Ope pada tahun 1993-an, mengaku banyak belajar dari almarhum. Menurutnya, Ope Mustofa adalah orang yang disiplin, teliti, dan ingatannya kuat serta taat beribadah.
“Saya masih ingat pesan beliau, agar kita belajar dari hal kecil yang ada di lingkungan kerja serta disiplin. Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa jadi pejabat harus mampu memperlihatkan performance yang baik, biar ada wibawa dan bisa jadi contoh. Selain itu juga agar punya akses banyak dalam pergaulan,” kata Teguh mengenang.
Sedangkan Sutrisno SIP, mantan ajudan Ope Mustofa yang saat ini menjabat Camat Kedokanbunder menuturkan, selama bersama almarhum banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik. Salahsatunya adalah dalam hal disiplin dan menghargai waktu. Menurutnya, Ope Mustofa adalah sosok yang sangat respons terhadap generasi muda. Tak heran banyak generasi muda di lingkungan pemda yang dididik dan dikembangkan karirnya hingga bisa menjadi sukses.
“Yang pasti selama mendampingi beliau saya bekerja dan diajari kerja. Beliau adalah juga guru saya,” ungkapnya mengenang. (oet)